Langsung ke konten utama

Baru Dipilih Jadi Direktur Utama, Achmad Baiquni Langsung Cetak Keuntungan

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Achmad Baiquni
* Foto: Men's Obsession

Tak salah Bank Negara Indonesia (BNI) memilih Achmad Baiquni sebagai Direktur Utama. Karena Baiquni yang mendapat julukan ‘bankir bertangan dingin’ ini sangat cocok disatukan dengan bank pelat merah ini yang konsisten mencetak kinerja positif dari waktu ke waktu. Pasalnya setelah Baiquni menjabat sebagai Dirut, BNI selalu mengalami kemajuan dari tahun ke tahun.

Seperti pada tahun 2017, Achmad Baiquni berhasil mengantarkan BNI membukukan laba bersih sebesar Rp13,62 triliun. Perolehan laba tersebut meningkat 20,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp11,34 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini merupakan hasil dari perkembangan bisnis pada segmen Business Banking dan Consumer Banking dengan disertai perbaikan kualitas aset.

Pertumbuhan kinerja BNI terus berlanjut dan terjaga. Kini dapat dilihat pada 2018, perusahan plat merah berkat Achmad Baiquni tersebut tetap mampu menunjukkan kinerja positifnya. Selama semester I-2018, laba bersih BNI mencapai sebesar Rp7,44 triliun atau tumbuh 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,41 triliun.

Pertumbuhan laba bersih BNI ini didorong oleh kuatnya pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang disertai perbaikan kualitas aset. Pertumbuhan NII meningkat dari Rp15,40 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp17,45 triliun pada periode yang sama tahun ini. Angka tersebut tumbuh 13,3 persen lebih cepat dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan nasional yang hanya mencapai 3,4 persen per April 2018.

Pada Semester I/2018, BNI juga mencatat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,5 persen. DPK ini didominasi oleh dana murah (CASA) yang komposisinya mencapai 63,8 persen dari total dana yang terhimpun. Ruang bagi BNI untuk menyalurkan kredit pun masih terbuka lebar, ditandai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 87,3 persen pada semester I/2018. Seluruh kondisi itu memberikan keyakinan BNI mempunyai likuiditas yang baik dan ruang yang cukup untuk melanjutkan ekspansi kredit pada semester II/2018.

Selain sukses dalam performa bisnis, kepemimpinan Achmad Baiquni juga patut diapresiasi dalam hal inovasi pelayanan nasabah. Seperti belum lama ini, BNI sudah meluncurkan delapan produk layanan yang dikembangkan dengan berbasis teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan yang semakin cepat, efektif, dan efisien.

Kedelapan produk digital BNI itu adalah, UnikQu, BNI Acquiring Online, BNI API Management, BNI e-collection, BNI Debit Online, BNI SMS Payment, BNI i-Pay, dan Agen46. Selain itu, BNI juga melaunching produk inovasi bernama YAP (Your All Payment) yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Di mana nasabah tidak perlu lagi menggunakan mesin EDC untuk bertransaksi.

Inovasi-inovasi yang dilakukan BNI bersama Achmad Baiquni tersebut bahkan mendapat apresiasi Presiden RI, Joko Widodo pada pameran Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017 yang lalu. Presiden mendukung upaya BNI dalam memberikan kemudahan nasabah untuk bertransaksi, bahkan berpesan agar masyarakat di edukasi ketika implementasi aplikasi inovasi tersebut dilaksanakan. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih Achmad Baiquni tentu tak lepas dari pengalaman dan karirnya selama ini.

Achmad Baiquni yang juga Alumni Universitas Padjadjaran yang meraih master dari Business Management, Asian Institute of Management, Filipina, ini sebelumnya pernah menjabat Direktur Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Syariah, Direktur Konsumer, kemudian Direktur Keuangan di bank yang sama. Pria necis tersebut juga mengasah kemampuannya dengan mengikuti beberapa pelatihan, kursus, dan seminar perbankan di dalam dan luar negeri, di antaranya Risk Management in Retail Banking yang diadakan oleh BSMR di Belanda, Executive Training for Director yang diadakan oleh The Wharton School of The University of Pennsylvania di Amerika Serikat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Luncurkan Seri Baru, Oppo A9 2020 Siap Dipasarkan di Indonesia

Oppo dengan seri baru kini akan segera hadir di Tanah Air. Merek asal Tiongkok ini mengatakan akan memboyong perangkat Oppo A9 2020 ke Indonesia.  "Ada sesuatu yang baru di lini seri A, Oppo membawa lini seri A ke level yang baru," ujar PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto dalam keterangan tertulis yang diterima Akurat.co, Rabu (4/9/2019). Dimana ponsel itu disebut telah tercatat dalam situs sertifikasi postel dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian. Dan secara resmi akan diluncurkan di pasar Indonesia pada September 2019. Lini seri A terakhir diperkenalkan Oppo adalah A5s pada Maret 2019. Ponsel tersebut hadir dengan RAM 3GB dan kapasitas penyimpanan 64GB. Varian ini dibanderol Rp2 jutaan. Namun untuk seri A90 2020 ini pihak Oppo hanya memperkirakan akan dijual pada rentan harga Rp3 juta sampai Rp4 jutaan. "Perangkat ini jelas ditujukan untuk pasar anak muda yang aktif dan kreatif dan selalu berkreasi u...

Tanda Tangan Yang Membawa Misbakhun Masuk Penjara

Sumber : Jpnn.com Dalam pembahasan mengenai kewenangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam melakukan penyidikan yang diselenggarakan oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR. Acara tersebut dihadiri Polri Baleg, M Misbakhun dengan Kepala Divisi Hukum Polri Irjen Radja Erizman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Misbakhun memang sudah lama mengenal Radja. Pertemuan Misbakhun dengan Radja dimulai di tahun 2010 ketika Misbkahun bersandang ke Bareskrim Polri atas dugaan kasus Misbakhun yang kemudian menjadikan Misbakhun korupsi atas letter of credit di Bank Century. “Kalau Pak Kadiv Hukum ini seharusnya kenal saya. Dulu saya masuk penjara ini gara-gara tanda tangan beliau,” ujar Misbakhun pertama kali melakukan perbincangan. Kala itu Radja adalah seorang penyidik dari Bareskrim yang saat itu menjadi penyidik dalam kasus Misbakhun Korupsi . Saat terjadi kasus Misbkahun itu, Misbakhun sendiri masih menyandang status sebagai anggota DPR. Kasus misbakhun ini seketika bergul...

Kasus Misbakhun Korupsi Itu Ternyata Hanya Tuduhan Saja

Sumber: NasionalTempo.co Adanya tuduhan yang dilontarkan kepada seorang anggota aktivis Hak Angket Bank Century Mukhamad Misbakhun membuat Misbakhun sempat kehilangan semua jabatannya atas tuduhan kasus Misbakhun . Tuduhan kasus Misbakhun kala itu terkait dengan pemalsuan letter of credit (L/C) Bank Century yang membuat kasus Misbakhun dicap sebagai Misbakhun korupsi . Saat itu Misbakhun merupakan salah seorang anggota dewan yang sangat kritis dan kemudian dituduh atas adanya kasus Misbakhun korupsi terkait Bank Century yang membuat dirinya terbawa arus hingga harus masuk ke penjara dan kehilangan kedudukannya sebagai anggota DPR saat dirinya masih menjadi anggota fraksi PKS. Menurut Bambang Soesatyo yang saat itu masih menjadi anggota Komisi III DPR, ia mengatakan bahwa jelas-jelas kasus Misbakhun korupsi ini menjadi bukti adanya kriminalisasi terhadap anggota DPR yang vocal dan kritis. Dan akibat dari tuduhan kasus Misbakhun korupsi ini, Misbakhun ditah...